Mengapa Polisi Diincar
SYAR’I KHILAFAH DAWLAH ISLAMIYAH (KDI) MEDIAABU HURAIRAH AL-HADHRAMI
الذين آمنوا يقاتلون في سبيل الله والذين كفروا يقاتلون في سبيل الطاغوت فقاتلوا أولياء الشيطان إن كيد الشيطان كان ضعيفا
“Orang-orang beriman berperang di jalan Allah dan orang-orang kafir berperang di jalan thoghut, maka perangilah wali-wali syaithan itu sesungguhnya tipu daya syaithan itu lemah” [Q.S An-Nisa :76]
Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuat lagi Perkasa. Shalawat dan salam kepada nabi yang diutus dengan pedang sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Kejadian heroik baru-baru ini memang mengguncang publik internasional. Terutama nasional. Tidak sedikit yang mencibir, bahkan dari mereka yang mengaku Islam pun yang tidak tahu menahu hakekat yang terjadi sebenarnya, yang dirinya tak diteror tapi ikut-ikutan mengutuk.
Yang parahnya lagi, dengan seenak nafsunya melabeli anshor thoghut itu sebagai orang yang gugur syahid di jalan Allah. Demi Allah, ini sangat menjijikkan.
Jihad dan gelar syahid yang agung disematkan kepada orang yang hidupnya dipersembahkan untuk MENOLAK SYARI’AT ALLAH untuk menjadi hukum negara di muka bumi ini dan itu merupakan kekafiran dan kesyirikan.
Inilah tujuan AGUNG Jihad. Dari Abu Musa Al-Asy’ary berkata :
“Seorang badui datang kepada Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya : wahai Rosulullah seseorang berperang untuk mendapatkan ghonimah, seseorang berperang untuk disebut sebagai pemberani (pahlawan) dan seseorang berperang agar dilihat kedudukannya (pangkatnya), siapa yang di jalan Allah. Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab “Siapa yang berperang untuk meninggikan kalimat Allah maka dialah fi sabilillah”[H.R Muslim]
Dalam riwayat lain redaksinya wa yuqotil hamiyyatan, Imam Nawawi mensyarah kata ini :
الأنفة والغيرة والمحاماة عن عشيرته
ia berperang karena membela sentimen suku bangsanya
Allah Ta’ala berfirman :
وقاتلوهم حتى لا تكون فتنة ويكون الدين كله لله فإن انتهوا فإن الله بما يعملون بصير
“Dan perangilah mereka hingga tidak ada lagi fitnah dan ketataatan sepenuhnya hanya kepada Allah, jika mereka berhenti maka sesungguhnya Allah Melihat apa yang mereka kerjakan” [Q.S Al-Anfaal : 39]
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu, Abul ‘Aliyah, Mujahid, Al-Hasan Al-Bashry, Qatadah, Anas, Zaid bin Aslam dan Muqatil bin Hayyan mengatakan bahwa tafsir fitnah disitu adalah SYIRIK. Jadi jihad berperang itu untuk menghilangkan SYIRIK. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu ‘Umar bahwa pada dahulu para sahabat berperang agar lenyapnya syirik dan khawarij berperang agar timbul fitnah karena musuh Islam bisa menikam Negara Islam dari belakang hingga mereka menguasai muslimin. Nah sekarang apakah polisi itu berperang untuk menegakkan kalimat Allah dan agar Syari’at Islam tegak?
Allah Ta’ala berfirman:
أفحكم الجاهلية يبغون ومن أحسن من الله حكما لقوم يوقنون
“Apakah hukum jahiliyah yang mereka inginkan dan siapakah hukumnya paling baik dari hukum Allah bagi orang-orang yakin” [Q.S Al-Maidah : 50]
Imam Ibnu Katsir berkata dalam menafsirkan ayat ini :
ينكر تعالى على من خرج عن حكم الله المحكم المشتمل على كل خير ، الناهي عن كل شر وعدل إلى ما سواه من الآراء والأهواء والاصطلاحات ، التي وضعها الرجال بلا مستند من شريعة الله ، كما كان أهل الجاهلية يحكمون به من الضلالات والجهالات ، مما يضعونها بآرائهم وأهوائهم ، وكما يحكم به التتار من السياسات الملكية المأخوذة عن ملكهم جنكزخان الذي وضع لهم اليساق وهو عبارة عن كتاب مجموع من أحكام قد اقتبسها عن شرائع شتى ، من اليهودية والنصرانية والملة الإسلامية ، وفيها كثير من الأحكام أخذها من مجرد نظره وهواه ، فصارت في بنيه شرعا متبعا ، يقدمونها على الحكم بكتاب الله وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم . ومن فعل ذلك منهم فهو كافر يجب قتاله ، حتى يرجع إلى حكم الله ورسوله [ صلى الله عليه وسلم ] فلا يحكم سواه في قليل ولا كثير
Melalui ayat ini, Allah SWT mengingkari perbuatan orang-orang yang keluar dari hukum Allah yang muhkam lagi mencakup semua kebaikan, melarang semua perbuatan jahat, lalu mereka memilih pendapat-pendapat yang lain dan kecenderungan-kecenderungannya serta peristilahan yang dibuat oleh kaum lelaki tanpa sandaran dari syari’at Allah. Orang’orang jahiliyah memutuskan perkara mereka dengan kesesatan dan kebodohan yang mereka buat-buat sendiri oleh pendapat dan keinginan (hawa nafsu) mereka. Dan juga sama dengan hukum yang dipakai oleh bangsa Tartar berupa undang-undang kerajaan yang diambil dari raja mereka, yaitu Jengis Khan; yang membuat Al-Yasiq untuk mereka yaitu Undang-undang ini terangkum di dalam suatu kitab yang di dalamnya memuat semua hukum-hukum yang dipetik dari berbagai macam syariat, dari agama Yahudi, Nasrani, dan agama Islam serta lain-lainnya. Di dalamnya banyak terdapat undang-undang yang ditetapkan hanya berdasarkan pandangan dan keinginan Jengis Khan sendiri, kemudian hal tersebut di kalangan keturunannya menjadi peraturan yang diikuti dan lebih diprioritaskan atas hukum Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya. Barangsiapa melakukan hal tersebut (membuat undang-undang menurut pandangan/pendapat/hawa nafsu) dari kalangan mereka, maka ia kafir wajib diperangi hingga dia kembali kepada hukum Allah dan Rasul-Nya, karena tiada hukum kecuali hukum-Nya baik dalam perkara kecil maupun besar.
Lihat, undang-undang yang dibuat oleh orang-orang berdasarkan pandangannya tanpa bersandar kepada Kitabullah dan Sunnah, maka itu merupakan undang-undang jahiliyah dan thoghut yang harus dijauhi. Maka, bagaimanakah orang yang berperang untuk mempertahankan undang-undang thoghut itu disebut SYAHID sedangkan ALLAH memvonis kafir orang yang berperang di jalan thoghut. Amat buruklah apa yang kalian putuskan.
Allah Ta’ala berfirman:
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ آمَنُوا بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَنْ يَتَحَاكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا أَنْ يَكْفُرُوا بِهِ وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلَالًا بَعِيدًا
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya” [Q.S An-Nisa : 60]
Allah menafikan iman dari diri orang yang INGIN berhukum kepada thoghut. Bagaimana hal dengan orang yang membela mati-matian thoghut dan undang-undang thoghut serta menolak Syari’at Allah???!!! Malulah kalian kepada Allah ketika kalian menulis hastag #KamiTidakTakut dan sok mengatakan kami hanya takut kepada Allah namun men-justis orang yang membela undang-undang thoghut sebagai SYAHID??? Hasbunallah ‘alaikum.
Ataukah di hati kalian memang sudah dipenuhi dengan kemunafiqan ala Ibnu Salul yang hanya melakukan pembelaan “SEMU” kepada Islam namun pada hakekatnya mereka berbuat kerusakan dengan berhukum dengan undang-undang thoghut.
KEJAHATAN-KEJAHATAN POLRI & MEREKA MENDESAK ANSHOR DAULAH UNTUK BERBUAT
Bukan cuma sekedar menentang Syari’at Allah dan membela syari’at thoghut, kesatuan anshor thoghut ini juga memiliki sederet kejahatan terhadap umat Islam, terutama detasemen khusus kesatuan ini.
Di mana mereka menembaki orang yang sedang sholat, membantai muslimin, mendiamkan teroris salibis Tolikara yang membakar habis masjid dan rumah serta membunuh muslimin, menghadang umat Islam di Sulawesi Barat untuk membantu saudaranya yang dibunuh oleh salibis Tobadak, membantai muslimin dengan keji di pesantren tanah runtuh tahun 2007, menabrak dua remaja muslim yang mau ke masjid dan memukuli mereka berdua hingga babak-belur, menangkap seorang muslim dan menjadikan daging kurban sebagai barang bukti, dan sederet lagi salah tangkap serta penjualan orang tubuh muslim.
Itulah sederet kejahatan mereka di samping kejahatan super besar mereka yaitu MENENTANG ALLAH. Orang yang makan riba saja itu Allah sebut sebagai NGAJAK PERANG ALLAH, apalagi orang yang MENOLAK SYARI’AT ALLAH SECARA KESELURUHAN untuk dibumikan di nusantara ini. Ingatlah sabda Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini :
إن الله ليملي للظالم حتى إذا أخذه لم يفلته
“Sesungguhnya Allah menangguhkan orang orang zhalim, hingga seketika Allah mengazabnya, maka IA tidak menyisakkannya” [Muttafaqun ‘Alaih]
Allah memang menangguhkan, namun Allah tetaplah mengawasi. Allah tidaklah lalai. Mereka terus berbuat kejahatan, mereka terus berbuat kerusakan, mereka terus menteror muwahhidin, mereka terus bersenang-senang dengan order tuan mereka Australia dan Amerika. Namun semua itu bukan suatu kemuliaan dan kehebatan. Memang Allah biarkan. Tapi seketika jika Allah adzab mereka, Allah tak akan menyisakkan kesembongan mereka. LULUH LANTAK SEMUA.
Ingatlah ketika di Irak, ketika tentara Amerika dan syiah rafidhah antek Irak membantai ahlussunnah, menindas ahlussunnah. Malah muncul shahawat bikin negara Teluk yang didukung AS. Ketika Daulah Islam Irak Allah jayakan, maka ketika Allah takdirkan kemunculan ISIS, orang-orang yang tadinya angkuh berakhir di kemiringan pisau-pisau mujahidin yang tajam. Kepala-kepala mereka yang mereka tegakkan dengan sombong menentang syari’at Allah dan menindas ahlussunnah, seketika PUTUS. Orang-orang murtad pun dibakar sebagaimana Abu Bakar Ash-Shiddiq membakar orang-orang murtad. Setiap dari orang-orang zalim lagi murtad dihantui rasa ketakutan dan berharap agar mereka tidak ditangkap oleh pasukan Islamic State.
Ini hanyalah teguran Allah awal. Yakinlah bahwa Allah ‘Azza wa Jalla akan selanjutnya memberikan teguran-teguran yang lebih dahsyat.
Dan karena mereka pula menghadang ribuan muhajirin yang ingin berhijrah, ditambah dengan sedegeret kezaliman mereka, mereka menghalangi hamba Allah melaksanakan kewajiban hijrah ke Negara Islam, maka mereka telah mendesak par ikhwah muwahhidin untuk melakukan perlawanan. Mereka memaksa agar muwahhidin melakukan aksi hingga Allah pun akan membalas kezaliman-kezaliman yang mereka perbuat.
WALLAHU GHALIBUN ‘ALA AMRIHI WALAKINNA AKTSARONNASI LA YA’LAMUN
0 comments:
Post a Comment