Rahasia Para Mujahid yang Tidak Banyak Kita Tahu
===============================================
- Suara Hati Dari Ikhwan Mujahid
Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu yang telah kusimpan lama dalam hati kecilku. Telah kulihat begitu banyak serangan terhadap Mujahidin. Menyebut mereka dengan seburuk-buruk nama, seperti mencap mereka sebagai monster, teroris, tak punya hati dll.
Mari kuberitahu sisi lain dari ‘para monster’ ini yang disembunyikan media darimu...
Orang-orang ini, sebagian besar berusia 20 tahunan dan belum menikah. Mayoritas mereka juga seperti kita, mereka pernah terjatuh dalam kehidupan Jahiliyah, sehingga membuat mereka muak dengan kehidupan duniawi ini dan ingin membuat perubahan.
Orang-orang ini, mereka bukan berasal dari latar belakang tak berpendidikan. Banyak dari mereka berasal dari keluarga kaya dan hidup berkecukupan seperti raja /pangeran di tempat mereka berasal.
Orang-orang ini juga memiliki harapan dan keinginan. Mereka juga ingin hidup di zona nyaman bersama orang yang mereka cintai, dan memiliki kehidupan 'normal' seperti orang lain.
Namun karena ALLAH, mereka meninggalkan segalanya. Keluarga, harta, masa muda, keinginan, kesukaan, dan mereka memilih untuk menjadi perisai umat ini, guna menjawab seruan dan tangisan dari saudara dan saudari mereka yang tertindas.
Kau lihat, orang-orang ini tidur di parit, meninggalkan ranjang mereka yang nyaman. Makan roti kering dan minum teh hangat, mungkin mereka sudah lupa bagaimana rasa masakan ibu mereka.
Engkau hanya melihat sisi keras mereka. Apakah engkau ingin tahu sisi lain dari mereka yang hampir-hampir tak pernah kita pedulikan?...sisi lembut mereka?
Pernahkah engkau melihat atau menyaksikan bagaimana mereka meneteskan airmata setiap kali mereka memanggil orang yang mereka cintai dan mengatakan betapa mereka merindukannya?
Pernahkah engkau menyaksikan saat orang-orang ini cedera dan terluka, sendirian, dan kadang-kadang tak satu pun orang di sana untuk merawat mereka sebagaimana yang biasa dilakukan ibu mereka?
Pernahkah engkau menyaksikan saat orang-orang ini diam-diam menciumi foto keluarga mereka, atau memanggil-manggil nama keluarga ketika rasa sakit akan kerinduan menyerangnya?
Pernahkah engkau mendengar, ketika mereka berulang kali mengucapkan, "ibu….ibu.." saat mereka sedang tidur?
Tidak, engkau tak pernah tahu, mendengar, dan menyaksikan. Dan sayangnya engkau tidak akan pernah. Karena aku pernah sepertimu, sampai aku menjadi salah satu dari mereka, aku mencintai mereka karena ALLAH apapun keadaan mereka.
Istiqomah lah sahabat...
0 comments:
Post a Comment