Monday, May 29, 2017

TIDAK SHADAQOH DAN TIDAK JIHAD, DENGAN APA AKAN MASUK SURGA?

sedekah menumbuhkan pahala

Imam Al Hakim telah meriwayatkan dalam Mustadraknya (no. 2421) dari hadits Basyir bin al Khashashiyyah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata :

Aku pernah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk berbai'at masuk Islam.

Maka beliau mensyaratkan kepadaku :

تَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَتُصَلِّي الْخَمْسَ ، وَتَصُوْمُ رَمَضَانَ وَتُؤَدِّي الزَّكَاةَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ وَتُجَاهِدُ فِي سَبِيْلِ اللهِ

"Engkau bersaksi tiada ilah (yang berhak disembah) selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, engkau shalat lima waktu, berpuasa Ramadhan, mengeluarkan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berjihad di jalan Allah."

Dia melanjutkan, "Aku berkata : 'Wahai Rasulullah, ada dua yang aku tidak mampu; Yaitu zakat karena aku tidak memiliki sesuatu kecuali sepuluh dzaud (sepuluh ekor unta) yang merupakan titipan dan kendaraan bagi keluargaku. Sedangkan jihad, orang-orang yakin bahwa yang lari (ketika perang) maka akan mendapat kemurkaan dari Allah, sedangkan aku takut jika ikut perang lalu aku takut mati dan ingi (menyelamatkan) diriku."

Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa sallam menggenggam tangannya lalu menggerak-gerakkannya.

Lalu Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

لَا صَدَقَةَ وَلَا جِهَادَ فَبِمَ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ ؟

"Tidak shadaqah dan tidak jihad? Dengan apa engkau masuk surga?"

Basyir berkata, "Lalu aku berkata kepada Rasulullah–Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, aku berbai'at kepadamu, maka bai'atlah aku atas semua itu." (Imam al-Hakim berkata: Hadits shahih. Al-Dzahabi menyepakatinya.

Nabi Shallallahu 'alaihi Wa sallam memberikan pelajaran berharga kepada Basyir, juga kepada kita semua, tentang hakikat bai'at atas Islam.

Bahwa Islam tidak mencukupkan bagi pemeluknya untuk memperhatikan diri pribadinya sendiri, berleha-leha setelah ikrar atas keislaman.

Tapi ia harus memperhatikan agamanya dan memperjuangkan syariatnya dengan harta dan jiwanya.

Karenanya kita lihat, saat Basyir mengajukan keberatan atas dua syarat yang berkaitan dengan pengorbanan jiwa dan hartanya –padahal ia siap menerima syarat-syarat lainnya-, maka Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam menggenggamkan tangannya dan tidak mau menerima bai'at, karena barang dagangan Allah itu mahal harganya.

Oleh karenanya beliau menyampaikan, "Orang yang tidak mau mengorbankan jiwa dan hartanya di jalan Allah, maka dengan apa ia masuk surga?"

Wallahu a'lam bish-shawwab.

0 comments:

Post a Comment