buah busuk |
قال العلامة ابن القيم – رحمه الله – :
” علماء السوء جلساء على أبواب الجنة , يدعون الناس بأقوالهم , ويدعونهم إلى النار بأفعالهم , لا تسمعوا منهم ؛ فلو كان ما دعوا إليه حقا كانوا أول المستجيبين له فهم في الصورة أدلاء وفي الحقيقة قطاع طرق ”
[ الفوائد ص 61
Berkata al-Allamah Ibnul Qayyim -rahimahullah-:
“Ulama su’ (jahat) duduk di depan pintu surga dan mengajak manusia untuk masuk ke dalamnya dengan ucapan dan seruan-seruan mereka. Tapi mereka mengajak manusia untuk masuk ke dalam neraka dengan perbuatan dan tindakannya. Ucapan mereka berkata kepada manusia: “Kemarilah! (lakukanlah ini)!” Sedangkan perbuatan mereka (seolah-olah) berkata, “Janganlah engkau dengarkan seruan mereka.” Seandainya seruan mereka itu benar, tentu mereka adalah orang yang pertama kali memenuhi seruan itu. Secara zahir mereka adalah penuntun jalan, tapi hakikatnya mereka adalah perampok jalan.”
(Al-Fawaid/61)
Saudaraku,
Ibnul Qayyim -rahimahullah- pada zamannya telah melihat fenomena munculnya ulama su’ (buruk atau jahat), masa yang bertabur ulama yang pakar di bidang tafsir, hadits, akidah, fiqih dan ushulnya, tarikh dan yang senada dengan itu. Apalagi di zaman kita hidup sekarang ini, yang sangat sulit mencari tipe ulama seperti pada masa itu.
Jauh-jauh hari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Salam telah mengabarkan akan munculnya ulama model ini, sebagaimana Hadits dari Hudzaifah -radhiyallahu ‘Anhu-
“…Aku bertanya : Apakah setelah kebaikan akan timbul lagi keburukan?”. Beliau menjawab: “Ya, yaitu para penyeru yang mengajak ke pintu jahannam. Siapa yang memenuhi seruan mereka maka akan dilemparkan ke dalamnya.”
Aku kembali bertanya; “Wahai Rasulullah, berikan sifat-sifat (ciri-ciri) mereka kepada kami?”
Beliau menjelaskan: “Mereka itu berasal dari kulit-kulit kalian dan berbicara dengan bahasa kalian”.
Aku katakan; “Apa yang engkau perintahkan kepadaku bila aku menemui (zaman) keburukan itu?”
Beliau menjawab: “Kamu tetap berpegang (bergabung) kepada jama’atul miuslimin dan pemimpin mereka”
Aku kembali berkata; “Jika saat itu tidak ada jama’atul muslimin dan juga tidak ada pemimpin (Islam)?”
Beliau menjawab: “Kamu tinggalkan seluruh firqah (kelompok/golongan) sekalipun kamu harus memakan akar pohon hingga maut menjemputmu dan kamu tetap berada di dalam keadaan itu (berpegang kepada kebenaran) “.(HR al-Bukhari)
Ulama su’ adalah peringkat ulama yang paling rendah martabatnya. Ia adalah seorang alim yang tidak mengamalkan ilmunya dan tidak mengajarkannya kepada manusia. Di samping itu, ia mengajak kepada kejahatan dan kesesatan. Ia menampilkan keburukan dalam bentuk kebaikan. Ia menggambarkan kebatilan dengan lukisan kebenaran.
Ada kalanya, karena menjilat para penguasa dan orang-orang zalim lainnya untuk mendapatkan kedudukan, pangkat, pengaruh, penghargaan atau apa saja dari perhiasan dunia yang ada di tangan mereka. Atau ada juga yang melakukan itu karena sengaja menentang Allah dan Rasul-Nya demi menciptakan kerusakan di permukaan bumi ini. Mereka tidak lain adalah para pengikut setan durjana dan para wakil Dajjal Ankara murka.
Sahabat Hudzaifah -radhiyallahu ‘Anhu- berkata:
:إِذَا رَأَيْتُمُ الْعَالِمَ بِبَابِ الْسُلْطَانِ فَاتَّهَمُوْا دِيْنَهُ، فَإِنَّهُمْ لاَ يَأْخُذُوْنَ مِنْ دُنْيَاهُمْ شَيْئاً أَخَذُوا مِنْ دِيْنِهِمْ ضِعْف
Jika kalian melihat seorang alim berada di pintu penguasa, maka tertuduhlah Diennya. Maka tidaklah mereka [para ulama’] mengambil sebagian dari dunia mereka [penguasa], kecuali pera penguasa tersebut akan mengambil dari Dien mereka [ ulama’] secara sebanding.
Copas Fb : Syafa Abdullah
0 comments:
Post a Comment